
forinnews.com – Malinda Putri atau Linda, curhat kerap sejak rekaman suaranya saat kesurupan arwah Vina bocor pada 2016 lalu menerima ancaman dari sejumlah pihak.
Linda menegaskan bahwa dia memang sangat sensitif dan sering kerasukan jauh sebelum insiden pembunuhan Vina di Cirebon.
dilansir dari msn.com, Seperti diketahui, dari penuturan Linda jugalah keluarga Vina mengetahui kronologi almarhum tewas karena dibunuh bukan karena kecelakaan.
Meski demikian, Linda membantah orang-orang yang menyebutnya sebagai sahabat dekat Vina dan bahwa dia menjadi saksi mata dalam kasus pembunuhan Vina.
Linda mengaku hingga saat ini belum menonton film Vina: Sebelum 7 Hari lantaran masih takut.
Padahal saat itu, keluarga Vina mengatakan suaranya hanya untuk sebagai bukti ke penyidikan.
“Itu direkam kakak Vina, ngomongnya itu untuk ke penyidik,” terangnya.
“Katanya kakak Vina ngasih ke tetangganya yang youtuber akhirnya viral, gatau siapa, dari situ mulai ada ancaman dari facebook, BBM, dan ada yang datang ke rumah,” paparnya.
Linda juga mengungkapkan jika salah satu terpidana kasus pembunuhan Vina bernama Rifaldy sempat masih menggunakan handphone untuk membuat status.
“(Bukan mengancam) pelaku nulis status gitu ‘siapa yang buat kita masuk ke dalam sini, bakalan kita bakar rumahnya, itutu statusnya Rifaldy,” kata Linda.
Selain itu, Linda juga menyebutkan terpidana Rifaldy sejak awal sudah mengancam saksi AEP.
“Rifaldy ngechat temannya, kamu gak usah urusin dulu yang lain’, urusin dulu itu si AEP membuat berat persidangan,”
Awal Mula Pertemanan dengan Vina
Di konten youtube Kang Dedi Mulyadi yang tayang, Senin (27/5/2024) malam, Linda menceritakan awal pertemanan dengan almarhumah Vina.
Linda mengaku mengenal Vina dan Eki karena pernah berpacaran dengan salah satu anggota geng motor XTC.
Saat itu, Linda mengaku kekasih memiliki jabatan penting di geng motor XTC.
“Eki Anggota, kalau Vina saya nggak tahu anggota atau bukan, tapi tahunya suka ikut nongkrong,”jelasnya.
Lebih jauh, Linda mengaku kenal dengan Vina lebih kurang 1 tahunan tapi tidak akrab.
“Dari awal kenal sampai Vina nggak ada, paling bertemu 3 sampai 4 kali, itu pun saya nggg kenal akrab,” tegasnya.
Linda menganggap Vina hanya sekedar teman tongkrongan saja.
Meski tak terlalu akrab, Linda mengklaim bahwa Vina sempat curhat kepadanya soal hubungan dengan Eki saat itu.
“Curhat paling tentang pacar, teh gimana Eki, itupun nggak curhat ke aku aja, dengan yang lain juga,” jelasnya.
“Disitu juga ada yang dituakan namanya Bunda gitu jadi ada ladies-ladies senior,” sambungnya.
Linda menegaskan bahwa tidak ada Vina curhat mengenai masalah dengan geng motor.
Ditambahkan Linda, pernyataan juga menepis dengan cerita yang ada di film sekarang terkait pertemanan dengan Vina disebut sangat dekat.
Beda Pengakuan: Tak Pernah Curhat
Diketahui, Linda didampingi kuasa hukum keluarga Vina telah menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Polda Jabar di Mapolres Cirebon Kota pada Senin (27/5/2024).
Dalam pernyataannya, Linda mengungkapkan fakta terkait hubungannya dengan Vina dan membantah keterlibatannya dalam kejadian tersebut.
Menurut Linda, kejadian tersebut tidak seperti yang tergambar dari Film Vina: Sebelum 7 Hari.
Saat kejadian, Linda justru sedang berada di rumah.
“Itu kan (saya ada di TKP) karena film kan jadi masyarakat tergiring opini ke situ, padahal sebenarnya saya gak tahu sama sekali,” ujar Linda, selepas menjalani pemeriksaan, dilansir dari Tribunjabar.id.
“Waktu kejadian, saya ada di rumah, kebetulan ada di rumah,” ucapnya.
Kini, Linda justru menyampaikan, bahwa hubungannya dengan Vina tidaklah dekat, sehingga tidak ada komunikasi sebelum kejadian tersebut.
Namun, Linda membenarkan jika ia sempat menjalin hubungan dengan salah satu anggota geng motor korban Eki.
Geng Motor
“Saya gak kontakan sama Vina sebelum kejadian sudah lama, sudah lama banget, lebih dari 6 bulan, karena saya sudah putus sama anggota XTC itu.” kata Linda.
“Jadi sudah tidak pernah ketemu lagi,” jelas dia.
Selain itu, Linda juga menekankan bahwa Vina tidak pernah mencurahkan isi hatinya kepadanya, dan hubungan mereka hanya sebatas teman biasa.
“Vina juga tidak pernah curhat ke saya, karena itu lah kita (sama Vina) tuh hubungannya tidak sedekat yang difilmkan, cuma teman biasa saja, teman tongkrongan.”
“Jadi gak ada seperti spesial sahabatan gitu, curhat-curhatan itu gak ada.,” katanya.
Disisi lain, Linda juga mengungkapkan ketidakakrabannya dengan para terpidana dan membantah keterlibatannya dalam kejadian tersebut.
“Engga, enggak kenal sama 8 terpidana dan Pegi Setiawan sama sekali.”
Linda berharap agar kasus ini segera terungkap dan selesai.
“Ya harapannya sendiri semoga kasusnya cepat selesai, cepat terungkap.”
“Jangan kaya gini (berlarut-larut), kasihan banyak yang jadi sasaran bully netizen juga.”
Termasuk saya, jadi saya juga korban bullying,” ujarnya.
Linda membantah keras menanggapi rumor bahwa dirinya disembunyikan.
“Terkait katanya saya disembunyikan, itu juga tidak benar.”
“Saya juga keluar (memberikan pernyataan begini) atas masukan dari Mba Putri (kuasa hukum keluarga Vina). Mungkin sekarang juga sudah saatnya saya keluar.”
Penggambaran Linda dalam film tidak sepenuhnya akurat
Karena tidak diberi tahu tentang pembuatan film tersebut, Linda mengatakan bahwa penggambaran dirinya tidak sepenuhnya akurat.
“Yang difilm juga bukan begitu banget, ya karena mereka kan kehilangan narasumber, kehilangan saya, karena saya juga waktu (pembuatan film) tidak pernah dikasih tahu. Sampai mungkin ilustrasi saja lah gitu,” jelas dia.
Mengenai adegan kerasukan dalam film, Linda tidak keberatan dan berharap itu bisa menjadi petunjuk.
Bahkan, saya berharapnya itu petunjuk. Kerasukannya mah benar, kalimatnya juga itu sesuai dengan rekaman dulu,” katanya.
Pencabutan dua DPO
Polda Jabar sebelumnya telah menetapkan tiga DPO (daftar pencarian orang) yang masih buron, yaitu Pegi alias Perong, Dani, dan Andi.
Setelah polisi menangkap Pegi alias Perong dan menetapkannya sebagai tersangka, ada fakta baru yang mengejutkan, yaitu pencabutan nama DPO.
Polisi kemudian merilis fakta baru pencabutan dua DPO. Polisi menyebut nama Andi dan Dani adalah fiktif atau tidak ada.
Baca juga: Linda Menjalani Pemeriksaan Kasus Pembunuhan Vina dan Eky
Kasus Yang tak kunjung Selesai
Kasus yang tak kunjung selesai dan jadi berita hangat di masyarakat membuat kuasa hukum keluarga Vina mendorong pemerintah melakukan trauma healing.
Keluarga saat ini pun masih terngiang-ngiang akan sosok Vina.
Untuk itulah pihaknya mendorong pemerintah memberikan bantuan psikis pada keluarga korban.
“Ini kan viral terus beritanya. Banyak pihak yang pro dan kontra, tentunya mereka harus punya kekuatan,” ucapnya.
“Ini yang kami kuatkan supaya tidak campur aduklah. Pelaku lain belum tertangkap malah DPO hilang lagi. Inikan blunder akhirnya,” katanya.
Ia menyoroti prinsip-prinsip dalam penegakan.
“Kalau dalam proses hukum itu kan profesional ya. Kemudian ada prinsip kehati-hatian, transparan, akuntabel, dan bahwa sebenarnya kepolisian itu sudah punya peraturan polisi no 8 tahun 2009,” ujarnya.
Saat ini yang jadi atensi Komnas HAM juga yaitu memastikan pemulihan bagi korban dan anggota keluarganya.
“Ini juga menjadi atensi. Memang ini bukan kewenangan kepolisian tapi penting untuk dikoordinasikan dengan para pihak terkait ya, bina sosial dan lain-lain,” katanya.
Penyelidikan Kasus
Sebagai informasi, kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon kembali menjadi sorotan usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop, Rabu (8/5/2024).
Dalam penyidikan, Pada 27 Agustus 2016 malam. Sebelas anggota geng motor membunuh Vina di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Orang-orang awalnya melaporkan Vina bersama kekasihnya Eki ditemukan tak bernyawa setelah mengalami kecelakaan tunggal. Namun, luka parah di bagian kepala, tubuh, dan kaki, membuat keluarga curiga.
Setelah polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan, terkuak bahwa Vina dan Eko merupakan korban pembunuhan.