JAKARTA, ForinNews.com – Jenazah Presiden Ebrahim Raisi dan anggota delegasinya yang tragis tewas dalam kecelakaan helikopter pada hari Minggu telah berhasil diidentifikasi tanpa perlu melakukan tes DNA, demikian kata kepala Organisasi Penanggulangan Bencana Iran.
“Mereka semua dapat dikenali dan telah dipindahkan ke Organisasi Kedokteran Legal,” ungkap Mohammad Hassan Nami kepada IRNA pada hari Senin, sebagaimana dikutip pada 21 Mei.
Nami menegaskan bahwa semua jenazah dapat diidentifikasi meskipun mengalami luka bakar. Salah satu di antaranya adalah jenazah Ayatollah Mohammad Ali Al-e Hashem, pemimpin Sholat Jumat Tabriz, yang kondisinya lebih baik daripada yang lain.
“Beliau masih hidup satu jam setelah kecelakaan udara dan bahkan sempat berbicara melalui telepon dengan Tuan Gholam-Hossein Esmaeili, kepala Kantor Kepresidenan,” tambah pejabat itu.
Presiden Raisi dan rombongan, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollhian, baru saja kembali dari sebuah acara di perbatasan dengan Azerbaijan untuk meresmikan proyek bendungan pada hari Minggu, ketika helikopter mereka jatuh dalam kondisi cuaca buruk di daerah pegunungan di barat laut Iran.
Petugas pencarian dan penyelamatan berhasil menemukan lokasi kecelakaan di hutan lebat Dizmar di Provinsi Azerbaijan Timur pada Senin pagi setelah operasi yang berlangsung selama 18 jam, meskipun terhambat oleh kabut tebal, hujan, dan medan yang sulit di daerah tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan duka cita atas meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi, menyebut peristiwa kecelakaan tersebut sebagai tragedi pahit.
Khamenei juga mengumumkan lima hari berkabung publik, sebagai penghormatan atas meninggalnya Presiden Raisi dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran. Kesedihannya juga terkait dengan kehilangan pejabat senior lainnya yang turut mendampingi Presiden Raisi dalam kecelakaan helikopter di Azerbaijan Timur, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian. (Red)
